Rabu, 06 Juni 2012

BUKAN PUITIS

Aku bangun begitu cepat…
Hanya suasana sunyi yang aku dapat,
Detak jantung jam tiada berhenti,
Memecahkan suasana sunyi itu.

Warna gelap masih nampak di mataku,
Tiada suatu cahaya pun yang aku dapat,
Hasrat ku ingin meraih jendela,
Biar Cahaya bintang memecahkan gelap ini.

Gorden jendela pun aku dapat,
Ku geserkan selebar mungkin,
Berharap cahaya bintang…
Bisa menghilangkan warna gelap di mataku.

Ternyata…
Cahaya bintang yang aku harapkan,
Telah diselimuti…
Oleh segerombolan awan hitam.

Tiba-tiba…
Muncullah sekilas cahaya bagaikan pedang,
Triiiiieeeeeeeeeeeeeee….!!!
Cahaya petir, memecahkan
Warna gelap dimataku.

Aku terkejut dan gemetaran…
Keinginan dan harapan saat itu,
Bersembunyi di dalam tubuhku,
Kembali menunggu waktu yang tepat.

Tak lama kemudian…
Terjunlah butir-butir air di atap rumah ku,
Hujan…begitu deras,
Menghilangkan suasana sunyi disaat itu.

Rasa dingin mulai menyelimuti tubuhku,
Mencabut kesedihan dan kegemetaran,
Hujan pun berhenti seketika…
Awan hitam menghilang tanpa jejak.

Aku terus berdiri di depan jendela,
Menatap ke arah langit…
Kembali dengan keinginan dan harapan,
Untuk mendapat cahaya itu.

Betapa senang dan gembiranya hati ini,
Keinginan dan harapan ku diluar dugaan,
Cahay bintang dan bulan…
Menyinari gelapnya saat itu.

Akhirnya…
Pintu pun mulai dapat ku lihat,
Ku raih dan ku buka dengan perlahan,
Dan segera menuju ke tempat Wudhu’.

Aku ambil air sembahyang,
Aku lentangkan sebuah sajadah,
Berdiri menghadap kiblat…
Segara ku shalat malam, bersujud kepada-Nya.

Alhamdulillah…
Ku panjatkan Puji dan Syukur bagi-Mu ya Allah…
Engkau Yang Maha Mengetahui
Lagi Yang Maha Menghendaki terhadap Segala sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar